Profil Desa Legoksayem
Ketahui informasi secara rinci Desa Legoksayem mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil lengkap Desa Legoksayem, sentra agraris potensial di Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Temukan potensi pertanian sayuran, kekayaan geografis di lereng Dieng, serta dinamika sosial masyarakatnya yang berdaya dalam balutan udara sejuk pegunu
-
Pusat Pertanian Hortikultura
Legoksayem merupakan lumbung utama penghasil sayuran dataran tinggi seperti kentang dan kubis yang menopang perekonomian lokal.
-
Lokasi Strategis di Lereng Dieng
Berada di jalur penyangga Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata.
-
Komunitas yang Solid dan Berdaya
Masyarakat Desa Legoksayem menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi, aktif dalam kelembagaan desa, dan terus berupaya meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai program pembangunan.

Terletak di lereng perbukitan sejuk Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Desa Legoksayem hadir sebagai sebuah wilayah dengan potensi agraris yang signifikan. Dikenal sebagai salah satu desa penghasil sayuran utama, Legoksayem memegang peranan penting dalam rantai pasok komoditas hortikultura di kawasan tersebut. Posisinya yang strategis, berada di ketinggian dengan hawa sejuk khas pegunungan dan menjadi bagian dari zona penyangga Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, menjadikan desa ini lebih dari sekadar wilayah administratif. Desa Legoksayem merupakan kanvas hidup yang merefleksikan perpaduan antara kekayaan alam, denyut nadi perekonomian pertanian dan dinamika sosial masyarakatnya yang terus bertumbuh. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas Desa Legoksayem, dari kondisi geografis hingga upaya pembangunannya.
Lokasi Geografis dan Administrasi Wilayah
Desa Legoksayem secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Desa ini menempati lahan seluas 159,37 hektar atau sekitar 1,59 kilometer persegi. Sebagai salah satu desa terkecil di kecamatannya, Legoksayem memiliki topografi perbukitan di dataran tinggi dengan suhu harian yang sejuk, berkisar antara 14 hingga 23 derajat Celsius. Kondisi alam ini sangat mendukung aktivitas pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian warganya.Letak desa ini berjarak sekitar 8,2 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Wanayasa dan sekitar 44 kilometer dari ibu kota Kabupaten Banjarnegara. Secara kewilayahan, Desa Legoksayem berbatasan langsung dengan beberapa desa lainnya yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di sekitarnya. Batas-batas wilayah Desa Legoksayem ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Penanggungan dan Desa Kasimpar
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Wanayasa
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Balun
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Dawuhan
Secara administratif, pemerintahan desa ini terstruktur dalam satu dusun yang terbagi menjadi tujuh Rukun Tetangga (RT). Struktur ini mempermudah koordinasi dan pelayanan pemerintah desa kepada seluruh lapisan masyarakat.
Demografi dan Kehidupan Sosial Masyarakat
Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dirilis melalui situs resmi desa pada tahun 2022, jumlah penduduk Desa Legoksayem tercatat sebanyak 961 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 476 laki-laki dan 485 perempuan, yang tergabung dalam 315 Kepala Keluarga (KK). Dengan luas wilayah 1,59 km², kepadatan penduduk Desa Legoksayem mencapai sekitar 604 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah wilayah pedesaan agraris.Mayoritas penduduk Desa Legoksayem menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani sayur, pekebun, dan buruh tani. Selebihnya, masyarakat berprofesi sebagai pedagang, buruh bangunan, serta menjalankan usaha warung atau kios kecil. Kehidupan sosial masyarakatnya sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Hal ini tercermin dari aktifnya kegiatan di lembaga kemasyarakatan serta tingginya partisipasi warga dalam program-program pembangunan desa.Fasilitas keagamaan yang tersedia, yakni satu masjid dan dua mushala, menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial bagi warga yang mayoritas memeluk agama Islam. Suasana religius yang kuat berjalan beriringan dengan semangat kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan komunitas yang solid dan harmonis.
Sejarah Singkat dan Asal-Usul Desa
Menurut catatan sejarah yang dilestarikan oleh pemerintah desa, Desa Legoksayem merupakan desa terkecil di Kecamatan Wanayasa. Sejarah kepemimpinannya tercatat secara formal dimulai sejak tahun 1930. Sejak periode tersebut hingga saat ini, Desa Legoksayem telah mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak tujuh kali kepala desa. Periodisasi kepemimpinan ini menjadi bukti adanya sistem pemerintahan yang telah berjalan stabil dan terstruktur sejak era pra-kemerdekaan.Meskipun detail mengenai asal-usul penamaan "Legoksayem" tidak terdokumentasi secara luas, nama tersebut kemungkinan besar berasal dari kondisi geografis atau peristiwa historis lokal, sebagaimana lazimnya penamaan desa-desa di Jawa. "Legok" dalam bahasa Jawa berarti cekungan atau lembah, yang mungkin merujuk pada kontur wilayahnya. Sejarah panjang ini menjadi fondasi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat setempat.
Potensi Ekonomi: Jantung Pertanian dan Peluang Agrowisata
Perekonomian Desa Legoksayem berdenyut kuat dari sektor pertanian. Lahan yang subur di ketinggian menjadi modal utama bagi masyarakat untuk membudidayakan berbagai komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi. Produk unggulan yang paling menonjol dari desa ini ialah sayuran dataran tinggi, seperti kentang, kubis (kol), dan wortel. Komoditas ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke berbagai pasar di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya.Selain sayuran, potensi perkebunan teh juga menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan, meskipun pengembangannya masih terus berjalan. Keberhasilan sektor pertanian ini didukung oleh etos kerja para petani serta peran aktif kelompok-kelompok tani dalam mengelola lahan dan hasil panen.Posisi desa yang berada di jalur menuju kawasan wisata Dieng membuka peluang besar untuk pengembangan sektor agrowisata. "Pengembangan agrowisata menjadi salah satu fokus kami ke depan. Wisatawan yang melintas dapat singgah untuk merasakan pengalaman memetik sayur langsung dari kebun atau sekadar menikmati pemandangan alam pertanian yang hijau dan asri," ungkap seorang perangkat desa dalam sebuah forum musyawarah desa yang informasinya dipublikasikan secara daring. Konsep ini, jika dikelola secara profesional, dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian murni, dan memperkenalkan produk unggulan Legoksayem ke khalayak yang lebih luas.
Infrastruktur dan Pembangunan Desa
Pemerintah Desa Legoksayem secara bertahap terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur untuk menunjang aktivitas dan kesejahteraan warganya. Akses jalan desa, meskipun sebagian besar sudah cukup memadai, terus menjadi prioritas perbaikan dan pemeliharaan untuk memperlancar distribusi hasil pertanian.Di bidang pendidikan, desa ini telah memiliki sarana yang cukup mendasar, yaitu satu unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Hidayah, satu Sekolah Dasar (SD) Negeri, dan satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah. Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan ini memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak di lingkungan mereka sendiri.Untuk layanan kesehatan, tersedia satu unit Pondok Kesehatan Desa (Poskesdes) dan satu unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dilayani oleh seorang bidan desa. Meskipun fasilitas ini masih terbatas, keberadaannya sangat vital untuk memberikan layanan kesehatan primer, pemantauan kesehatan ibu dan anak, serta program-program promotif dan preventif lainnya.Berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024, Pemerintah Desa Legoksayem mengalokasikan dana yang signifikan untuk pelaksanaan pembangunan desa. Dengan total belanja mencapai lebih dari Rp 1,3 miliar yang bersumber dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan sumber lainnya, fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Legoksayem berjalan secara dinamis di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Sebagai mitra pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi untuk memastikan setiap kebijakan yang diambil selaras dengan aspirasi masyarakat.Keberhasilan pembangunan desa juga tidak lepas dari peran aktif lembaga kemasyarakatan. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi motor penggerak partisipasi warga. Lembaga-lembaga ini aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari pembinaan keluarga, kegiatan kepemudaan, hingga peningkatan kapasitas petani. Sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BPD, dan lembaga kemasyarakatan menjadi kunci utama dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang menjawab kebutuhan riil masyarakat.Sebagai penutup, Desa Legoksayem merupakan contoh nyata sebuah wilayah agraris yang memiliki fondasi kuat untuk berkembang. Dengan modal kekayaan alam, sumber daya manusia yang ulet, dan tata kelola pemerintahan yang terus membaik, desa ini memiliki prospek cerah. Tantangan ke depan terletak pada bagaimana mengoptimalkan potensi agrowisata, meningkatkan nilai jual produk pertanian melalui inovasi pascapanen, dan terus memperkuat infrastruktur penunjang. Dengan langkah-langkah strategis, Desa Legoksayem berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi lumbung sayuran, tetapi juga destinasi agrowisata yang berdaya saing di Kabupaten Banjarnegara.